Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu(QS.Al-Baqarah:45)

Kamis, 25 April 2013

Doa menghilangkan kesedihan


Doa Menghilangkan Kesedihan
 sumber:eramuslim.
Untuk mengusir dan menghilangkan kesedihan dari diri kita, Rasulullah shallahu ‘alahi wassalam mengajarkan kepada kita doa :
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ فَكُنْتُ أَخْدُمُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا نَزَلَ فَكُنْتُ أَسْمَعُهُ كَثِيرًا يَقُولُ اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ الْهَمِّ وَالْحَزَنِ وَالْعَجْزِ وَالْكَسَلِ وَالْبُخْلِ وَالْجُبْنِ وَضَلَعِ الدَّيْنِ وَغَلَبَةِ
“ Dari Anas bin Malik : Aku melayani Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam saat beliau singgah dan aku selalu mendengar beliau banyak berdo’a: “Allahumma Inni A’uudzu Bika Minal ‘Ajzi Wal Kasali Wal Bukhli Wal Jubni Wa Dhal’i ad-Daini Wa Ghalabatir Rijaal” (Ya Allah aku berlindung kepada-Mu dari (sifat) gelisah, sedih, lemah, malas, kikir, pengecut, terlilit hutang dan dari kekuasaan “ ( HR Bukhari )
Keterangan Hadist :
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengajarkan kepada kita untuk berlindung kepada Allah dari delapan perkara, setiap dua perkara saling berdekatan maknanya, sebagaimana disebutkan oleh Ibnu Qayim di dalam bukunya “ Badai’ al- Fawaid : 2/ 433 “ .
Pertama dan Kedua : al-Hamm dan al –Hazan
Al-Hamm ( Kegelisahan ) dan al-Hazan ( Kesedihan )  keduanya sama-sama membuat jiwa menjadi tidak tenang, dan tidak nyaman. Tidak seorangpun menginginkan jiwa gelisah dan sedih. Adapun perbedaan antara keduanya, bahwa al-Hamm adalah kegelisahan terhadap hal-hal yang mungkin akan terjadi di masa mendatang. Sedang al Hazan  adalah kesedihan terhadap sesuatu yang telah terjadi atau kehilangan sesuatu yang dicintai.
Saya teringat dengan firman Allah subhanahu wa ta’ala yang menerangkan tentang dua sifat yang dimilki wali-wali Allah, yaitu tidak khawatir terhadap sesuatu yang mungkin terjadi di masa mendatang dan tidak boleh sedih dengan sesuatu yang sudah terjadi di masa lalu, Allah swt berfirman :
أَلا إِنَّ أَوْلِيَاء اللّهِ لاَ خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلاَ هُمْ يَحْزَنُونَ الَّذِينَ آمَنُواْ وَكَانُواْ يَتَّقُونَ
“ Ingatlah, sesungguhnya wali-wali Allah itu, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati (Yaitu) orang-orang yang beriman dan mereka selalu bertakwa. “ ( Qs Yunus : 62-63 )
Seakan-akan hadist yang memerintahkan kita untuk berlindung dari dua hal : kegelisahan dan kesedihan di atas, telah menafsirkan ayat ini. Artinya bahwa salah satu cara untuk menjadi wali-wali Allah adalah selalu berdo’a dengan do’a ini agar tidak gelisah, khawatir dan sedih.
Ketiga dan keempat : Al-‘Ajz dan al-Kasal,
Al-‘Ajz ( lemah ) dan al-Kasal ( malas ) keduanya menjadi penyebab rasa tidak nyaman dalam jiwa, karena lemah dan malas akan menjadi penghalang seseorang untuk mendapatkan sesuatu yang dicintainya dan membahagiakandirinya. al-‘Ajzu ( lemah ) adalah tidak adanya kemampuan diri untuk mengerjakan sesuatu walau sebenarnya dia punya kemauan, sedangkan al-Kasal ( malas ) adalah tidak adanya kemauan untuk melakukan pekerjaan, walaupun sebenarnya dia mampu.
Kelima dan keenam : al-Jubnu dan al-Bukhlu
Al-Jubnu ( penakut ) dan al-bukhlu ( bakhil ) keduanya menunjukkan kecemasan dan kekhawatiran yang ada di dalam dirinya tentang nasib jiwa dan hartanya di masa mendatang, maka dia menjadi penakut dan bakhil. Pengecut khusus bagi orang yang takut jiwanya terancam, sedang bakhil khusus bagi orang yang takut hartanya habis.
Kedua sifat itu tentunya merupakan penyakit jiwa yang harus dihilangkan dari diri kita selain membahayakan akherat dan agamanya, juga membahayakan  dunia dan kesehatannya.
Ketujuh dan Kedelapan : Ghalabat ad-Dain dan Qahru ar-Rijal.
Ghalabat ad-Dain ( Hutang yang melilit ) dan Qahru ar-Rijal ( Penguasaan orang ), dua hal yang sering melekat satu dengan yang lainnya. Bagaimana ? Ya, seseorang yang punya hutang banyak, sehingga hutangnya melilit diri dan kehidupannya, maka secara otomatis dia dibawah pengawasan dan kekuasaan orang yang menghutanginya.
Oleh karenanya, sering kita dapatkan seseorang yang mempunyai hutang yang sangat banyak kepada seseorang dan tidak sanggup membayarnya, dia rela mengerjakan apa saja yang diperintahkan oleh orang yang memberikan hutang kepadanya asal hutangnya lunas, bahkan kadang rela menjual dirinya dan kehormatannya demi untuk membayar hutang-hutangnya.Na’udzubillah min dzalik.
Di dalam hadist riwayat Aisyah radhiyallahu ‘anha disebutkan  :
عَنْ عَائِشَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَدْعُو فِي الصَّلَاةِ اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الْمَسِيحِ الدَّجَّالِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَفِتْنَةِ الْمَمَاتِ اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ الْمَأْثَمِ وَالْمَغْرَمِ
“ Dari ‘Aisyah  bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam di dalam shalat membaca do’a: “ Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari siksa kubur dan aku berlindung kepada-Mu dari fitnah Al Masihid Dajjal, dan aku berlindung kepada-Mu dari fitnah kehidupan dan fitnah kematian. Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari perbuatan dosa dan hutang.” ( HR Bukhari dan Muslim )
Apa hubungan antara perbuatan dosa dan hutang, sehingga Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menggabungkan antara keduanya ? Ya, karena orang yang sering berhutang, biasanya dia akan berbuat dosa. Dia sering berjanji akan melunasi hutang tersebut pada tanggal sekian, tapi ketika ditagih, dia mangkir dan memberikan alas an-alasan. Inilah perbuatan dosa.
Begitu juga, seseorang yang berhutang sering kali berkata bohong. Ketika ditagih hutangnya, dia berusaha untuk mencari alasan-alasan yang kebanyakan dibuat-buat, padahal kenyataannya tidak seperti itu. Oleh karenanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menggabungkan antara kedua sifat itu, karena saling berdekatan dan saling terkait.
Di dalam hadits tersebut, ada seseorang berkata kepada beliau, “Kenapa tuan banyak meminta perlindungan dari hutang?” Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalam menjawab :
إِنَّ الرَّجُلَ إِذَا غَرِمَ حَدَّثَ فَكَذَبَ وَوَعَدَ فَأَخْلَفَ
“Sesungguhnya seseorang apabila berhutang dia akan cenderung berkata dusta dan berjanji lalu mengingkarinya.
Kesimpulan :
Dari keterangan di atas, kita mengetahui bahwa delapan sifat di atas ( gelisah, sedih, lemah, malas, pengecut, bakhil, hutang yang melilit dan penguasaan orang ) adalah hal-hal yang membuat hidup kita tidak tenang dan hati kita tidak tentram. Semuanya itu akan menimbulkan berbagai macam penyakit dunia dan akherat. Oleh karenanya, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam memerintahkan kita untuk selau berdo’a kepada Allah meminta perlindungan kepada-Nya atas delapan hal di atas. Mudah-mudahan Allah menunjukkan kita kepada jalan-Nya dalam kehidupan ini. Amin.

Jumat, 05 April 2013

kosakata


0 = zero / rei, gampang
1 = ichi, ingat: hiji (sunda), siji (jawa)
2 = ni, ingat: niniii… sudaaaah tuaaaaa… giginyaaaa tinggaaaal duwaaaaa…
3 = san, TODO: insert-gambar-pisang-3
4 = shi / yon, ingat: angka 4 nulisnya doyong ke kanan
5 = go, ingat: go-cap, go-pek
6 = roku, ingat: angka 6 seperti kait buat ngebuka rok 
Very Happy
7 = nana / sichi, ingat: nana, pacarku yang ke-7, suka mandi kembang 7 rupa, biar bisa main 7 hari 7 malam :)
8 = hachi, ingat: 8 kayak lubang hidung, tempat ingus keluar kalo flu: hachi! hachi!
9 = kyuu / ku, ingat: angka 9 dalam permainan kartu = kyu!
10 = juu, ingat: inget gak kalo bencong disalon mau cuciin rambut kita? dia pasti bilang…. cuci dulu yuk…? dia pasti jawab lagi… jyuu…!

Hahaha 


Tapi kalian bisa lebiih gampang dengan mengingat nama para Bijuu, tinggal tambah "BI" aja


Sekarang yg serius, haha 


Berikut contoh ucapan salam & ekspresi:

オはよう ございます : Ohayou gozaimasu (Selamat pagi)
コんにちわ : Konnichiwa (Selamat siang)
コんばんわ : Konbanwa (Selamat malam)
オやすみ なさい : Oyasumi nasai (Selamat tidur)
サようなら : Sayounara (Selamat tinggal atau Selamat jalan)
ジャ, また あした : Ja, mata ashita (Sampai jumpa besok, ya)
アりがとう ございます : Arigatou gozaimasu (Terima kasih)
ドうも ありがとう ございます : Doumo arigatou gozaimasu (Terima kasih banyak)
ドう いたしまして : Dou itashimashite (Sama-sama, Terima kasih kembali)
スみません : Sumimasen (Maaf)
スみません : Sumimasen (Permisi)
シつれい ですが : Shitsurei desuga…(Permisi/Maaf…—> diucapkan sebelum bertanya tentang hal pribadi)
オねがいします : Onegaishimasu (Minta tolong)
オげんき です : Ogenki desu ka? (Apa kabar?)
ゴめん ください : Gomen kudasai (“Permisi”, —> digunakan ketika berkunjung ke rumah orang lain)
イらっしゃいませ : Irasshaimase (Selamat datang —> diucapkan pada tamu restoran, hotel, dll)
イらっしゃい : Irasshai (Selamat datang —> dipakai pada waktu kedatangan tamu)

.
Dibawah ini ada beberapa ungkapan lainnya yang bisa kamu gunakan :

ごーきげん いかが です : go-kigen ikaga desu ka : apa kabar
おーはよお ございます : o-hayoo gozaimasu : selamatan pagi
よい おーてんき です : yoi o-tenki desu ne : cuaca yang indah
おーめ かかれて うれしい です : o-me ni kakarete ureshii desu : senang berkenalan dng anda
ながい こと おーじゃま いたしました : nagai koto o-jama itashimashita : terima kasih atas waktunya
みょおにち また おーあい しましょお : myoonichi mata o-ai shimashoo : sampai ketemu besok
わたし いんどねしあん です : watashi indonesian desu : saya orang indonesia
イんどねしあ から きました : Indonesia kara kimashita : saya berasal dari indonesia
しゅみ おんがく かんしょお です : shumi wa ongaku kanshoo desu : kegemaran saya dulu bermain musik
どこ から きました : doko kara kimashita ka?: dari mana asalmu?
なに ほしい ですか : nani ga hoshii no desuka? : Apa yang sedang kamu lakukan?
ごめん なさい : gomen nasai : maafkan saya
すみません : sumimasen : maaf
おーてすう かけて すみません : o-tesuu kakete sumimasen : maaf merepotkan anda
とてむ しあわせ です : totemu shiawase desu : saya sangat bahagia
わたし こぶつ ちょこらえと です : watashi no kobutsu wa chokoraeto desu : makanan kesukaan saya coklat
マいばん ほし かんさつ して います : Maiban hoshi o kansatsu shite imasu : Setiap malam saya mengamati bintang-bintang

.
Yang Umum diucapkan di Awal Pembicaraan

オはよう / オはよう ございます : Ohayou / Ohayou gozaimasu : “selamat pagi”
コんにちわ : Konnichiwa : “selamat siang”
コんばんわ : Konbanwa : “selamat malam”
ヨろしく おねがいします : Yoroshiku onegaishimasu : “mohon bimbingannya” / “mohon bantuannya”
げんき です : O genki desu ka? : “Apakah Anda sehat?”
かげ です : O kage desu : “Saya sehat-sehat saja.” (digunakan untuk menjawab “O genki desu ka?”)
キョう いい てんき です : Kyou wa ii o tenki desu ne? : “Cuaca hari ini bagus, bukan?”
ヨうこそ : Youkoso! : “Selamat datang!”
モしーもし : Moshi-moshi…: “Halo…” (berbicara lewat telepon)

.
Yang umum diucapkan Selama Percakapan Berlangsung

ハい : Hai : Ya (untuk menyetujui sesuatu atau menjawab pertanyaan)
イいえ : Iie : “Tidak” (kebalikannya “hai”)
アりがとう / アりがとう ございます : Arigatou / Arigatou gozaimasu : “Terima kasih”
ゴめん さい : Gomen na sai : “Mohon maaf”
スみません : Sumimasen : “Permisi”
ザんねん です : Zannen desu : “sayang sekali” / “amat disayangkan”
オめでっと, : Omedetto, ne : “Selamat ya”
ダめ / ダめ です : Dame / Dame desu yo : “jangan” / “sebaiknya jangan”
スてき です : Suteki desu ne : “Bagus ya…” / “indah ya…”
スごい / スごい です : Sugoi! / Sugoi desu yo! : “Hebat!”
ソう です : Sou desu ka : “Jadi begitu…”
ダいじょうぶ です / ヘいき です : Daijoubu desu / Heiki desu : “(saya) tidak apa-apa” / “(saya) baik-baik saja”

.
Jika Kesulitan menangkap Ucapan Lawan Bicara

チョっと ゆっくり いって ください : Chotto yukkuri itte kudasai : “Tolong ucapkan lagi dengan lebih lambat.”
モう いちど いって ください : Mou ichido itte kudasai. : “Tolong ucapkan sekali lagi.”
モっと はっきり いって ください : Motto hakkiri itte kudasai. : “Tolong ucapkan dengan lebih jelas.”

.
Untuk Mengakhiri Pembicaraan

サよなら : Sayonara : “Selamat tinggal”
マた あいましょう : Mata aimashou : “Ayo bertemu lagi kapan-kapan”
ジャ, また / また : Ja, mata / mata ne : “Sampai jumpa”
マた あした : Mata ashita : “Sampai jumpa besok”

.
Lainnya :)
イらっしゃいませ : Irasshaimase! : “Selamat datang!”
イてきます : Itekimasu! : “Berangkat sekarang!”
イてらっしゃい : Iterasshai : “Hati-hati di jalan”
イただきます : Itadakimasu : “Terima kasih atas makanannya”
ゴちそうさま でした : Gochisousama deshita : “perjamuan/hidangan sudah selesai”
キもち : Kimochi…! : nyaman (perasaan nyaman di suatu tempat)

sampai sini dulu yahhhhhh........

ja mata ashita...



Kamis, 04 April 2013

tes blog

assalamualaikum.wr.wb.

dengan adanya blog seperti ini bisa bermanfaat buat umat,
bisa mengingatkan kita kembali makna dari perjuangan masa lalu
kita sebagai hamba Alloh senantiaasa untuk menebarkan nilai-nilai
kebaiakn itu sendiri.
mohon saya butuh sarannya dan kritiknya,agar ada perbaikan ke depannya.
jika blog ini ada yang terseinggung,salah mohon koreksi.
blog ini masih dalam percobaan,untuk perkembangan ke depannya.

wassalamualaikum.wr.wb.


CARIDI.S.KOM

HADIST

kumpulan Hadist shahih


2. Hadis riwayat Anas bin Malik ra., ia berkata: Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam bersabda:


"Di antara tanda-tanda hari kiamat ialah diangkatnya ilmu, munculnya kebodohan, banyak yang meminum arak, dan timbulnya perzinaan yang dilakukan secara terang-terangan." (Shahih Muslim No.4824)

3. Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata: Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam bersabda:

"Hari kiamat semakin mendekat, ilmu akan dicabut, fitnah akan banyak muncul, sifat kikir akan merajalela dan banyak terjadi haraj."
Para sahabat bertanya: "Apakah haraj itu?"
Rasulullah SAW. menjawab:
"Yaitu pembunuhan." (Shahih Muslim No.4827)

4. Hadis riwayat Abdullah bin Amru bin Ash ra., ia berkata:
Aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam bersabda:

"Sesungguhnya Allah tidak mengambil ilmu dengan cara mencabutnya begitu saja dari manusia, akan tetapi Allah akan mengambil ilmu dengan cara mencabut (nyawa) para ulama, sehingga ketika Allah tidak meninggalkan seorang ulama pun, manusia akan mengangkat pemimpin-pemimpin yang bodoh yang apabila ditanya mereka akan memberikan fatwa tanpa didasarkan ilmu lalu mereka pun sesat serta menyesatkan." (Shahih Muslim No.4828)

5. Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam bersabda:

"Tuntutlah ilmu, sesungguhnya menuntut ilmu adalah pendekatan diri kepada Allah Azza wajalla, dan mengajarkannya kepada orang yang tidak mengetahuinya adalah sodaqoh. Sesungguhnya ilmu pengetahuan menempatkan orangnya, dalam kedudukan terhormat dan mulia (tinggi). Ilmu pengetahuan adalah keindahan bagi ahlinya di dunia dan di akhirat." (HR. Ar-Rabii')

6. Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam bersabda:

"Orang yang paling pedih siksaannya pada hari kiamat ialah seorang alim yang Allah menjadikan ilmunya tidak bermanfaat."(al-Baihaqy)

7. Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam bersabda:

"Niscaya Allah akan meninggikan beberapa derajat orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat." (Qur’an Al mujadalah 11)

8. Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam bersabda:

"Menuntut ilmu wajib atas tiap muslim (baik muslimin maupun muslimah)." (HR. Ibnu Majah)

9. Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam bersabda:

"Seseorang yang keluar dari rumahnya untuk menuntut ilmu niscaya Allah akan mudahkan baginya jalan menuju Syurga." (Shahih Al jami)

10. Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam bersabda:

"Siapa yang keluar untuk menuntut ilmu maka dia berada di jalan Allah sampai dia kembali." (Shahih Tirmidzi)

11. Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam bersabda:

"Tuntutlah ilmu dan belajarlah (untuk ilmu) ketenangan dan kehormatan diri, dan bersikaplah rendah hati kepada orang yang mengajar kamu." (HR. Ath-Thabrani)

12. Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam bersabda:

"Sebaik-baik kalian adalah orang yang belajar Qur’an dan yang mengajarkannya." (HR bukhari )

13. Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam bersabda:

"Kelebihan seorang alim (ilmuwan) terhadap seorang 'abid (ahli ibadah) ibarat bulan purnama terhadap seluruh bintang." (HR. Abu Dawud )

14. Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam bersabda:

"Siapa yang Allah kehendaki menjadi baik maka Allah akan memberikannya pemahaman terhadap Agama." (Sahih Ibnu Majah)

15. Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam bersabda:

"Duduk bersama para ulama adalah ibadah." (HR. Ad-Dailami)

16. Hadis riwayat Abdullah bin Masud ra., ia berkata: Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam bersabda:

"Tidak ada hasad (iri) yang dibenarkan kecuali terhadap dua orang, yaitu terhadap orang yang Allah berikan harta, ia menghabiskannya dalam kebaikan dan terhadap orang yang Allah berikan ilmu, ia memutuskan dengan ilmu itu dan mengajarkannya kepada orang lain." (Shahih Muslim No.1352)

17. Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam bersabda:

"Termasuk mengagungkan Allah ialah menghormati (memuliakan) ilmu, para ulama, orang tua yang muslim dan para pengemban Al Qur'an dan ahlinya, serta penguasa yang adil." (HR. Abu Dawud dan Aththusi)

18. Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam bersabda:

"Siapa yang membaca satu huruf dari Kitabullah maka baginya satu kebaikan dan setiap kebaikan aka dilipat gandakan sepuluh, saya tidak mengatakan, ”Alif, lam, mim” satu huruf, tetapi alif satu huruf, lam satu huruf, dan mim satu huruf." (HR Bukhori)

19. Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam bersabda:

"Janganlah kalian menuntut ilmu untuk membanggakannya terhadap para ulama dan untuk diperdebatkan di kalangan orang-orang bodoh dan buruk perangainya. Jangan pula menuntut ilmu untuk penampilan dalam majelis (pertemuan atau rapat) dan untuk menarik perhatian orang-orang kepadamu. Barangsiapa seperti itu maka baginya neraka … neraka." (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah)

20. Hadis riwayat Abu Musa ra.:
Dari Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam, bahwa beliau bersabda:

"Perumpamaan Allah Yang Maha Mulia lagi Maha Agung dalam mengutusku untuk menyampaikan petunjuk dan ilmu adalah seperti hujan yang membasahi bumi. Sebagian tanah bumi tersebut ada yang subur sehingga dapat menyerap air serta menumbuhkan rerumputan dan sebagian lagi berupa tanah-tanah tandus yang tidak dapat menyerap air lalu Allah memberikan manfaatnya kepada manusia sehingga mereka dapat meminum darinya, memberi minum dan menggembalakan ternaknya di tempat itu.

Yang lain menimpa tanah datar yang gundul yang tidak dapat menyerap air dan menumbuhkan rumput. Itulah perumpamaan orang yang mendalami ilmu agama Allah dan memanfaatkannya sesuai ajaran yang Allah utus kepadaku di mana dia tahu dan mau mengajarkannya. Dan juga perumpamaan orang yang keras kepala yang tidak mau menerima petunjuk Allah yang karenanya aku diutus." (Shahih Muslim No.4232)

21. Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam bersabda:

"Barangsiapa ditanya tentang suatu ilmu lalu dirahasiakannya maka dia akan datang pada hari kiamat dengan kendali (di mulutnya) dari api neraka." (HR. Abu Dawud)

22. Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam bersabda:

"Orang yang paling pedih siksaannya pada hari kiamat ialah seorang alim yang Allah menjadikan ilmunya tidak bermanfaat." (HR. Al-Baihaqi)

23. Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam bersabda:

"Apabila kamu melihat seorang ulama bergaul erat dengan penguasa maka ketahuilah bahwa dia adalah pencuri." (HR. Ad-Dailami)

24. Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam bersabda:

"Sesungguhnya Allah tidak menahan ilmu dari manusia dengan cara merenggut tetapi dengan mewafatkan para ulama sehingga tidak lagi tersisa seorang alim. Dengan demikian orang-orang mengangkat pemimpin-pemimpin yang dungu lalu ditanya dan dia memberi fatwa tanpa ilmu pengetahuan. Mereka sesat dan menyesatkan." (Mutafaq’alaih)

25. Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam bersabda:

"Saling berlakulah jujur dalam ilmu dan jangan saling merahasiakannya. Sesungguhnya berkhianat dalam ilmu pengetahuan lebih berat hukumannya daripada berkhianat dalam harta." (HR. Abu Na’im)

26. Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam bersabda:

"Sedikit ilmu lebih baik dari banyak ibadah. Cukup bagi seorang pengetahuan fiqihnya jika dia mampu beribadah kepada Allah (dengan baik) dan cukup bodoh bila seorang merasa bangga (ujub) dengan pendapatnya sendiri." (HR. Ath-Thabrani)

27. Hadis riwayat Aisyah ra., ia berkata:
Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam membaca firman Allah yang berbunyi:

"Dialah yang menurunkan Alkitab (Al-Quran) kepada kamu. Di antara isinya ada ayat-ayat yang muhkamat, itulah pokok-pokok isi Al-Quran dan yang lain ayat-ayat mutasyabihat. Adapun orang-orang yang dalam hatinya condong kepada kesesatan, maka mereka mengikuti ayat-ayat yang mutasyabihat daripadanya untuk menimbulkan fitnah dan untuk mencari-cari takwilnya, padahal tidak ada yang mengetahui takwilnya melainkan Allah.

Dan orang-orang yang mendalam ilmunya berkata: Kami beriman kepada ayat-ayat yang mutasyabihat, semuanya itu dari sisi Tuhan kami. Dan tidak dapat mengambil pelajaran daripadanya melainkan orang-orang yang berakal."

Setelah membaca firman tersebut Rasulullah SAW. bersabda:

"Apabila kamu melihat orang-orang yang mengikuti ayat-ayat yang mutasyabihat dari Al-Quran, maka mereka itulah orang-orang yang telah disebut oleh Allah. Maka waspadalah terhadap mereka." (Shahih Muslim No.4817)